Menangis memeng cara yang alami untuk melepas sadih atau pun amarah. Usai "banjir" air mata, biasanya kita akan merasa akan lebih lega, terbebas dari himpitan stres, kemarahan dan kesedihan. Dan kita pun merasa seperti bayi yang baru lahir. Walau mata basah, suara hampir serak, namun kita merasa segar serta lebih kuat. Kita juga merasa lebih tenang setelah "badai" menerjang. Menurut para ilmuan, kondisi ini sangat logis. Dr. Bill Frey, kepala penelitian di Dry Eye and Tear Research center, Minnesota, AS, mengungkapkan, dalam air mata terkandung dua jenis hormon stres yaitu prolactin dan ACTH. Ketika kita stres, kadar hormon tersebut dalam darah meningkat, sehingga harus dikeluarkan. Selain itu, menangis juga memicu keluarnya endorfin, hormon yang membuat kita merasa nyaman. Tak heran, setelah menangis, kita merasa lebih tenang dan lega.
Sayangnya, banyak orang, khususnya wanita tak selalu menjadikan tangisan sebagai catharsis. Kadang, kita juga menggunakan tangisan sebagai "senjata ampuh" agar keinginan kita terpenuhi. Jika Anda termasuk orang yang suka bersikap demikian, sebaiknya waspada, bisa-bisa Anda dianggap manipulatif. Dan jangan sampai Anda dianggap cengeng oleh orang sekitar karena terlalu sering menangis tanpa alasan yang kuat. Tapi bila dirasa perlu, maka jangan ragu dan malu untuk menangis..
Sayangnya, banyak orang, khususnya wanita tak selalu menjadikan tangisan sebagai catharsis. Kadang, kita juga menggunakan tangisan sebagai "senjata ampuh" agar keinginan kita terpenuhi. Jika Anda termasuk orang yang suka bersikap demikian, sebaiknya waspada, bisa-bisa Anda dianggap manipulatif. Dan jangan sampai Anda dianggap cengeng oleh orang sekitar karena terlalu sering menangis tanpa alasan yang kuat. Tapi bila dirasa perlu, maka jangan ragu dan malu untuk menangis..